Saatnya Zaman Aplikasi, Bukti ICT Penting

Perkenalkan nama saya Rynaldi Ramadhan Mustakin dari SMA Negeri 4 Wajo Provinsi Sulawesi Selatan, sebuah sekolah yang jauh dipedalaman sekitar 240 Km dari Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.

Pada kesempatan ini penulis akan memosting sebuah artikel yang penulis buat setelah termotivasi dari Prof. Richardus Eko Indrajit saat membawakan seminar yang  dilaksanakan oleh Kogtik sebagai bagian dari kegiatan Olimpiade TIK Nasional 2017 di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jum’at (04/08/2017)

Judul makalah yang disampaikan oleh Prof. Eko adalah ICT Education + ICT For Education, Mengapa mata ajar TIK dibutuhkan? Dalam kesempatan tersebut, Prof. Eko menceritakan bahwa di salah satu Negara yang pernah dikunjunginya, semua sudah menggunakan telepon seluler (HP), termasuk pengemis di daerah tersebut.

Mendengar hal tersebut, penulis mengingat langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis  sehingga bisa menginjakkan kaki di ibukota Negara untuk pertama kalinya. Sungguh di era sekarang, saatnya zaman aplikasi, bukti ICT penting dan diperlukan.

Penulis perlu menuliskan langkah-langkah yang dimaksud sebagai berikut:

1. Penulis melakukan pendaftaran online sebagai peserta OTN 2017 melalui aplikasi form google, dari link yang sudah disiapkan oleh Panitia
2. Penulis melakukan pembayaran online melalui agen BNI yang juga membutuhkan aplikasi
3. Saat akan berangkat, Penulis  memesan tiket pesawat melalui aplikasi traveloka yang kemudian dibayar melalui indomaret
4. Setelah sampai di Bandar Udara, memesan taksi melalui aplikasi Grab untuk ke Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5. Setelah acara selesai, memesan penginapan melalui aplikasi Airy Rooms yang juga dibayar melalui indomaret
6. Kemudian, melalui aplikasi Go-jek, memesan ojek untuk ke penginapan yang terletak di Jalan Bek Murad Setia Budi Jakarta
7. Dalam perjalanan, ternyata tukang ojek tidak tahu jalan. Sehingga dibuka aplikasi Google Maps untuk membantu mencari lokasi yang akan dituju

Setidaknya, minimal 7 (tujuh) aplikasi yang telah dibuka mengantarkan penulis ke Ibukota Negara untuk yang pertama kalinya. Belum termasuk disaat berita kehadiran saya di Jakarta mewakili sekolah terekspos luas melalui sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, dll. Sehingga tak heran jika beberapa perantau dari daerah penulis, menghubungi Pembina penulis untuk menawarkan jasa akomodasi, transportasi, dan yang lebih utama bersilaturrahim dengan kami.  Salah satu diantaranya adalah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS)

Dengan demikian, masihkah kita akan berkata, “ICT tidak penting?”.  TIDAK …, ICT sangat penting dan perlu dijadikan sebagai mata ajar di sekolah-sekolah formal. Jika hanya dalam bentuk bimbingan (soft), yakin dan percaya kita pasti akan ketinggalan.

Coba kita perhatikan video  berikut:
Mungkin seperti inilah yang  dimaksud oleh Prof. Eko dalam seminar yang dibawakannya siang tadi.